Kesehatan Mental

Apa itu Dejavu? Kenali Definisi dan Teori Penyebabnya

22 Agustus 2024 4 menit waktu baca

Bagikan ke

whatsappfacebooktwittershare
dejavu adalah & hal yang menyebabkan seseorang mengalami dejavu

Dejavu adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Bahkan, hampir semua orang di seluruh dunia pasti pernah mengalami dejavu. Namun, belum banyak yang mengetahui bagaimana hal ini bisa terjadi.

 

Meskipun dejavu adalah hal yang normal, terkadang kondisi ini juga dapat menjadi tanda dari suatu penyakit tertentu, seperti demensia, epilepsi, dan migrain dengan aura. Mari pahami lebih jauh tentang fenomena dejavu dalam ulasan di bawah ini.

 

Apa itu Dejavu?

 

Dejavu adalah kondisi ketika seseorang merasa sudah pernah mengalami sesuatu padahal belum pernah atau baru mengalaminya saat itu juga. Misalnya, ketika seseorang baru pertama kali mendaki gunung, tapi merasa seolah sudah pernah melakukan hal itu sebelumnya.

 

Dejavu berasal dari bahasa Prancis “déjà vu” yang berarti sudah pernah melihat. Fenomena ini sering kali dialami oleh orang yang berusia muda (15–25 tahun) serta orang yang sering mengalami lucid dream (mimpi sadar).

 

Penyebab Dejavu

 

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab dejavu. Namun, fenomena ini telah dikaitkan dengan beberapa teori dan kondisi medis tertentu. Berikut masing-masing penjelasannya.

 

1. Teori Split Perception

 

Teori ini menyebutkan bahwa penyebab dejavu adalah adanya ingatan atau memori yang dibentuk oleh otak ketika seseorang melihat sesuatu secara sekilas, yang bisa saja terjadi tanpa disadari pada dua waktu atau dua kesempatan yang berbeda. 

 

Mudahnya begini, misalnya Anda sedang berkendara dan melewati area tertentu. Namun, karena harus fokus berkendara dan memperhatikan jalan di depan, Anda hanya melihat area tersebut secara sekilas lalu melupakannya.

 

Pada saat itu, otak mulai membentuk memori mengenai hal-hal yang Anda lihat, sekalipun dengan informasi terbatas. Jadi, begitu Anda melewati kembali area tersebut di waktu yang berbeda, Anda merasa sudah pernah melihatnya, padahal hal tersebut mungkin hanya merupakan lanjutan dari pengalaman Anda yang sama sebelumnya.

 

2. Teori Memory Recall

 

Menurut penelitian dalam jurnal Psychological Science, dejavu ada kaitannya dengan cara seseorang dalam menyimpan dan memproses ingatan. Dalam penelitian itu juga disebutkan bahwa dejavu bisa terjadi sebagai respons terhadap peristiwa yang sama persis yang pernah dialami seseorang sebelumnya, namun orang tersebut tidak mengingatnya. Mudahnya, teori memory recall berlangsung di tempat yang berbeda namun dengan suasana atau gambaran visualisasi yang hampir sama.

 

3. Temporal Lobe Seizure

 

Terdapat beberapa penelitian yang menyatakan bahwa dejavu mungkin dipicu oleh gangguan pada aktivitas listrik di bagian lobus temporal (temporal lobe) dari otak. Lobus temporal merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori. 

Kondisi dejavu biasanya juga dialami oleh pengidap temporal lobe seizure sesaat sebelum serangan epilepsi (kejang-kejang). Selain dejavu, biasanya penderita juga akan mengalami halusinasi dan rasa takut tak beralasan sesaat sebelum serangan epilepsi terjadi.

 

4. Cara Kerja Rhinal Cortex

 

Salah satu penyebab dejavu lainnya adalah cara kerja rhinal cortex, yaitu bagian otak yang berfungsi untuk mendeteksi rasa tidak asing atau familier. Bagian otak ini bisa menjadi aktif tanpa memicu bagian hippocampus, yang berperan sebagai tempat penyimpanan memori.

 

Kondisi tersebut dapat menjelaskan mengapa saat seseorang mengalami dejavu, ia merasa tidak asing pada sesuatu hal namun juga tidak bisa mengingat kapan dan di mana pernah mengalami hal itu sebelumnya.

 

5. Gangguan Sirkuit Otak

 

Dejavu juga bisa terjadi karena adanya gangguan pada sirkuit jangka pendek (short term circuit) dan jangka panjang (long term circuit) di dalam otak. Ketika otak sedang mencerna informasi yang diterima, mungkin saja otak langsung mengirimnya ke bagian otak yang menyimpan memori jangka panjang. Alasan itulah yang membuat seseorang bisa saja mengalami dejavu, seakan-akan sudah pernah melihat atau mengalami kejadian yang terjadi saat ini di masa lalu.

 

Faktor Risiko

 

Beberapa kelompok orang yang dianggap lebih rentan mengalami fenomena dejavu adalah sebagai berikut:

 

  • Orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi.

  • Orang dengan pendapatan yang tinggi.

  • Orang yang sering bepergian.

  • Orang yang bisa mengingat mimpi.

  • Orang yang berpandangan luas dan terbuka.

 

Apakah Dejavu Berbahaya?

 

Dejavu adalah kondisi yang normal dan tidak berbahaya. Pasalnya, fenomena ini biasa terjadi pada setiap orang setidaknya beberapa kali dalam setahun. Namun, ada kemungkinan bahwa dejavu merupakan tanda dari suatu masalah medis tertentu, khususnya yang berkaitan dengan fungsi otak.

 

Dejavu juga bisa menjadi salah satu tanda dari gangguan kejang, migrain, depersonalisasi, dan derealisasi, atau juga karena  gangguan yang memengaruhi ingatan, seperti demensia. Penderita berusia lanjut dengan demensia frontotemporal juga diketahui sering mengalami dejavu.

 

Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

 

Sebagian besar kasus dejavu adalah hal yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika dejavu disertai dengan beberapa gejala berikut ini:

 

  • Terjadi lebih sering dari biasanya, seperti beberapa kali dalam sebulan.

  • Disertai ingatan yang tidak normal.

  • Kelemahan.

  • Gemetar. 

  • Mengalami penurunan kesadaran.

  • Gejala fisik dan psikologis, seperti rasa takut berlebihan dan jantung berdebar lebih kencang.

  • Sakit kepala dan kebingungan.

 

Itulah penjelasan mengenai fenomena dejavu yang perlu Anda ketahui. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami beberapa keluhan atau gejala-gejala yang mengarah pada dejavu di atas. Kunjungi Siloam Hospitals terdekat untuk segera mendapatkan diagnosis dan penanganan secara tepat.

 

Anda juga bisa menggunakan aplikasi MySiloam untuk mengakses berbagai layanan kesehatan yang memudahkan kebutuhan kesehatan Anda, salah satunya adalah pemesanan Siloam at Home yang memungkinkan Anda mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa perlu keluar rumah. Unduh MySiloam sekarang dan jaga selalu kesehatan Anda #BersamaSiloam!

 

telechat

Konsultasikan dengan dokter kami untuk mendapatkan resep yang tepat

message

ArticleDetail