Kesehatan Tubuh

Ketahui Medical Check Up untuk Pria Berdasarkan Usia

22 Agustus 2024 7 menit waktu baca

Bagikan ke

whatsappfacebooktwittershare
Medical Check Up untuk Pria Berdasarkan Usia

Kebanyakan orang menganggap medical check up dilakukan hanya untuk mereka yang sakit. Faktanya, baik pria maupun wanita perlu memeriksakan kesehatan tubuhnya agar bisa mendeteksi penyakit yang mungkin saja berbahaya dan mengintai kesehatan. 

 

Oleh karena itu setiap jenis kelamin layaknya dapat menjalankan medical check up sesuai dengan risiko yang dimiliki. Misalnya seperti medical check up pria dapat mengetahui langkah pencegahan dan menurunkan risiko penyakit yang diderita khusus untuk para pria yang akan dibahas lebih lengkap menurut usia sebagai berikut.

 

Jenis Pemeriksaan Kesehatan untuk Pria Berdasarkan Usia

 

Terdapat beberapa jenis pemeriksaan kesehatan atau medical check up pria yang dibedakan berdasarkan usia:

Jenis Pemeriksaan Usia 18-39 Tahun

 

1. Pemeriksaan Tekanan Darah dan Kolesterol

 

Pemeriksaan tekanan darah dilakukan untuk mengukur seberapa kuat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Pria memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi daripada wanita dengan tekanan darah yang sama. Oleh karena itu pemeriksaan ini dalam medical check up pria penting dilakukan.

 

Tekanan darah normal umumnya sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg, dengan tekanan darah dikategorikan rendah (hipotensi) jika memiliki nilai di bawah 90/60 mmHg dan tekanan darah dianggap tinggi (hipertensi) bila mencapai 140/90 mmHg. Tes darah perlu dilakukan untuk memeriksa kolesterol di dalam tubuh. 

 

Umumnya, kadar total kolesterol normal pria sehat adalah kurang dari 200 mg/dl. Bila hasilnya lebih dari 240 mg/dl, maka ini menandakan total kolesterol Anda tinggi dan berisiko tinggi terkena berbagai penyakit kronis. 

 

2. Pemeriksaan Penyakit Jantung 

 

Pada usia dewasa muda, jika Anda mempunyai keluhan di sekitar dada maka perlu dicari tahu apakah hal ini merupakan penyakit jantung bawaan yang baru terdeteksi atau tidak. Pemeriksaan echocardiography atau USG jantung diperlukan untuk mengetahui kemungkinan tersebut. 

 

Perubahan pola hidup di masyarakat saat ini memungkinkan munculnya penyakit jantung koroner yang bisa mengakibatkan serangan jantung yang berujung pada kematian, sehingga pemeriksaan ini termasuk pada medical check up pria.

 

Oleh karena itu jika pria usia dewasa muda tetapi mempunyai faktor risiko seperti kebiasaan merokok dan atau ada riwayat orang tua mengalami kematian karena penyakit jantung, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan jantung secara detail, antara lain treadmill stress test dan CT scan pembuluh darah koroner.

 

Kematian mendadak pada usia dewasa muda juga bisa disebabkan karena gangguan irama, sehingga pemeriksaan treadmill stress test dan holter monitoring juga dapat dilakukan.

 

3. Pemeriksaan Diabetes 

 

Pemeriksaan yang dilakukan pada usia 18-30 tahun bertujuan untuk mengetahui apakah Anda berisiko mengalami diabetes atau tidak, terutama jika Anda memiliki riwayat anggota keluarga yang mengalami diabetes.

 

Gula darah setelah puasa 8 jam yang normal ditunjukkan dengan angka di bawah 100 mg/dl, bila pada hasil pemeriksaan gula darah Anda menunjukkan angka 100-125 mg/dl, maka ini adalah tanda bila Anda mengalami pra diabetes.

 

4. Pemeriksaan Gigi  

 

Dengan rutin melakukan pemeriksaan gigi, Anda bisa mendeteksi secara dini dan mengobati berbagai gangguan yang umum menyerang area mulut, misalnya gigi berlubang (karies) dan penyakit gusi. Infeksi gigi bisa merupakan pintu masuk berbagai infeksi di bagian tubuh yang lain.

 

5. Pemeriksaan Mata

 

Bagi Anda yang sudah menggunakan kacamata sebelumnya, maka sebaiknya periksakan mata Anda secara rutin. Hal ini dikarenakan masalah kesehatan mata rentan muncul jika minus mata bertambah, yaitu dapat menimbulkan ancaman robeknya retina. 

 

Paparan cahaya komputer dan telepon seluler yang terus-menerus juga dapat mengakibatkan risiko sindroma mata kering yang dapat berujung pada kerusakan mata. Oleh karena itu, pemeriksaan mata menjadi penting bagi pria berusia muda.

 

6. Imunisasi  

 

Tidak hanya anak-anak, nyatanya orang dewasa pun juga perlu mendapatkan imunisasi. Tetanus, hepatitis A, hepatitis B, influenza, dan meningitis adalah beberapa diantaranya. 

 

7. Pemeriksaan Penyakit Menular  

 

Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi penyakit yang menular melalui seks, misalnya seperti HIV, sifilis, dan gonorrhoea. Bagi Anda yang merasa memiliki risiko tinggi, pemeriksaan ini penting untuk dilakukan secara berkala. 

 

8. Pemeriksaan Fisik 

 

Pada pemeriksaan ini, tinggi dan berat badan Anda akan diukur guna menentukan berapa indeks massa tubuh serta mengetahui status gizi. Bila status gizi Anda tidak normal, maka akan rentan mengalami gangguan kesehatan di kemudian hari. 

 

9. Pemeriksaan Testis  

 

Pemeriksaan testis penting dilakukan untuk mencegah risiko kanker testis. Meskipun Anda bisa memeriksanya sendiri secara rutin, namun memeriksa kesehatan testis sebaiknya dilakukan oleh dokter. Pemeriksaan ini menjadi pemeriksaan khusus bagi pria dalam medical check up pria.

 

Jenis Pemeriksaan Usia 40-64 Tahun 

 

1. Pemeriksaan Tekanan Darah dan Kolesterol

 

Jika Anda sudah memasuki usia 40 tahun, tes tekanan darah merupakan salah satu tes wajib dilakukan, karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit serius. Tidak terkontrolnya tekanan darah adalah faktor risiko utama dari penyakit jantung dan stroke. 

 

Selain tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi juga merupakan salah satu faktor penyebab penyakit pembuluh darah. Oleh sebab itu, tes kolesterol sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin sebagai tindak pencegahan dan peringatan akan gaya hidup yang mungkin harus kita ubah.

 

2. Pemeriksaan Penyakit Jantung

 

Pemeriksaan jantung pada pria yang memiliki faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner seperti merokok, hipertensi, kencing manis, keturunan, kolesterol, dan ataupun memiliki keluhan nyeri dada.

 

Pemeriksaan penyakit jantung tersebut adalah dengan tes fungsi antara lain berupa treadmill stress test dan tes anatomi yaitu CT scan pembuluh darah koroner untuk mengetahui adanya sumbatan. 

 

Selain itu, echocardiography atau USG jantung juga dilakukan untuk mendeteksi adanya jantung bengkak, kebocoran klep, serta masalah otot dan selaput jantung dengan keluhan umum berupa sesak nafas. 

 

3. Pemeriksaan Diabetes

 

Pemeriksaan ini sangat penting untuk dilakukan karena pada usia 40 ke atas tergolong berisiko untuk terkena diabetes. Pemeriksaan jenis ini dilakukan guna mengetahui apakah Anda mengalami diabetes atau tidak. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan gula darah lengkap serta tes hemoglobin A1C.

 

4. Pemeriksaan Kanker Kolorektal 

 

Kanker kolorektal berasal dari jaringan usus besar atau rektum. Bila keluarga Anda memiliki riwayat menderita kanker kolorektal atau polip, maka Anda memiliki risiko tinggi untuk mengidapnya. Untuk itu, pemeriksaan penyaring rutin bisa membantu untuk penemuan dini dari kanker kolorektal. 

 

5. Pemeriksaan Gigi 

 

Di usia 40 tahun ke atas, seorang pria akan rentan kehilangan gigi. Beberapa faktor yang menyebabkannya adalah pola makan, penyakit periodontal, serta penggunaan tembakau. Untuk itu, pemeriksaan ini penting untuk mengetahui kondisi gigi Anda serta mencegah kemungkinan terjadinya penurunan fungsi gigi dan gusi. 

 

6. Pemeriksaan Mata 

 

Penglihatan mulai menurun pada awal usia 40-an. Meskipun Anda belum merasakan adanya gejala yang mengganggu, pemeriksaan ini tetap harus dilakukan karena ada beberapa kerusakan mata yang terjadi awalnya hanya merasa tidak nyaman di bola mata. Oleh karena itu waspadai kemungkinan munculnya glaukoma dan katarak.

 

7. Imunisasi

 

Melakukan imunisasi pada usia dewasa sangatlah penting karena efektif dan efisien dalam mencegah berbagai penyakit, seperti influenza, serta penyakit infeksi paru akibat pneumokokus.

 

8. Pemeriksaan Osteoporosis

 

Salah satu cara efektif untuk mencegah osteoporosis adalah dengan melakukan pemeriksaan mineral tulang atau bone mineral density (BMD), apalagi jika mempunyai faktor risiko penggunaan obat steroid jangka panjang, berat badan yang kurus, serta merokok atau sering minum alkohol berlebihan. 

 

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah tulang Anda dalam kondisi normal, mulai keropos (reduce bone mass) atau sudah keropos (osteoporosis). Oleh karena itu pemeriksaan ini penting bagi pria dengan usia lebih lanjut.

 

9. Pemeriksaan Fisik

 

Pemeriksaan fisik pada usia lebih dari 40 tahun dilakukan untuk mengecek kondisi tubuh dan mendeteksi dini kemungkinan adanya suatu penyakit. Ruang lingkup pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan tanda vital (suhu, denyut nadi, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah).

 

Selain itu juga dilakukan pemeriksaan fisik head to toe, dan pemeriksaan fisik per sistem tubuh (seperti sistem kardiovaskuler, pencernaan, musculoskeletal, pernapasan, endokrin, integumen, neurologi, reproduksi, dan perkemihan).

 

10. Pemeriksaan Kanker Prostat

 

Kelenjar prostat pada pria paruh baya akan membesar secara bertahap, yang dapat menekan kantung kemih dan menimbulkan gangguan saat berkemih. Oleh karena itu, pemeriksaan ini sangat penting karena apapun penyebab gangguannya seperti infeksi, membesar biasa, ataupun kanker memiliki gejala yang hampir sama.

 

Gejala yang sama dan patut diwaspadai tersebut yakni selalu mengejan untuk buang air kecil, dan aliran urine tidak lancer, hingga sering terbangun untuk buang air kecil. Oleh karena itu pemeriksaan ini penting bagi pria dalam medical check up pria melalui pemeriksaan fisik ataupun laboratorium PSA.

 

11. Pemeriksaan Testis  

 

Pria yang berisiko tinggi mengalami kanker testis adalah pria yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit serupa atau memiliki testis yang tidak turun. Oleh karena itu, pemeriksaan ini menjadi sangat penting bagi pria dalam medical check up pria guna mencegah risiko kanker testis. 

 

12. Pemeriksaan Kanker Paru-Paru 

 

Deteksi dini terhadap kanker bisa meningkatkan keberhasilan proses pengobatannya. Rangkaian pemeriksaan kanker paru-paru meliputi: pemeriksaan laboratorium darah, sitologi dahak, chest X-ray, hingga chest CT scan.

 

Selain untuk mencegah adanya gangguan kesehatan di kemudian hari, medical check up pria secara rutin juga penting untuk dapat mendeteksi penyakit di dalam tubuh sedini mungkin sehingga Anda bisa mengobati secara tepat dan cepat.

 

Pepatah “lebih baik mencegah daripada mengobati” tentunya sudah sering kita dengar dan memang ada benarnya. Oleh karena itu pemeriksaan ini lebih baik dilakukan sebelum timbulnya gejala atau kondisi yang tidak diinginkan.

 

Untuk dapat melakukan pemeriksaan diri untuk diri Anda, Anda bisa mengunjungi Siloam Hospital terdekat untuk mendapatkan hasil pengecekan dan diagnosis yang dilakukan dengan berkonsultasi langsung dan menjalani metode pemeriksaan dengan dokter secara langsung dan memberikan saran kepada Anda. 

 

Anda juga dapat menggunakan fitur Cari Dokter untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan di Siloam Hospitals. Fitur tersebut telah dilengkapi dengan informasi mengenai jadwal dokter dan pembuatan janji temu dengan dokter terkait.

 

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan aplikasi MySiloam untuk mengakses berbagai fitur kesehatan secara mudah dan cepat. Segera miliki aplikasinya sekarang dan jaga selalu kesehatan Anda #BersamaSiloam!

 

My Siloam App (1)

Konsultasikan dengan dokter kami untuk mendapatkan resep yang tepat

message

ArticleDetail