Kesehatan Tubuh
Terapi Ultrasound untuk Fisioterapi, Ini Manfaat & Risikonya
Bagikan ke

Table of Contents
Ultrasound adalah salah satu prosedur medis menggunakan gelombang suara dengan tujuan memulihkan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Ultrasound merupakan salah satu metode fisioterapi dalam ilmu rehabilitasi medik. Mari simak informasi mengenai terapi ultrasound untuk fisioterapi selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Apa itu Terapi Ultrasound?
Ultrasound therapy adalah tindakan medis yang memanfaatkan gelombang suara untuk membantu memulihkan jaringan tubuh yang rusak. Beberapa manfaat terapi ultrasound adalah untuk membantu memperlancar aliran darah di dalam tubuh, meringankan rasa nyeri, meningkatkan sirkulasi darah, serta mengoptimalkan proses pemulihan jaringan yang rusak.
Karena manfaat tersebut, ultrasound therapy dapat digunakan untuk proses rehabilitasi fisik untuk beberapa kondisi, seperti cedera, kejang otot, hingga nyeri kronis, misalnya nyeri punggung atau nyeri leher.
Salah satu jenis terapi ultrasound yang digunakan untuk fisioterapi adalah diathermy ultrasound, yang dapat menghasilkan energi panas untuk menghangatkan jaringan tubuh yang cedera, termasuk kulit dan otot.
Manfaat Terapi Ultrasound dan Kontraindikasinya
Terapi ultrasound adalah prosedur fisioterapi yang dapat digunakan untuk menangani beberapa masalah kesehatan. Namun, terapi ini paling sering dilakukan untuk membantu menangani gangguan pada otot dan tulang, seperti pembengkakan, sendi, dan ligamen (jaringan penghubung antartulang). Ultrasound therapy juga bisa menjadi salah satu program fisioterapi untuk menangani nyeri yang berkaitan dengan beberapa kondisi berikut ini:
-
Nyeri leher.
-
Nyeri punggung kronis.
-
Nyeri saraf.
-
Bursitis.
-
Pascaoperasi saraf terjepit.
Namun, penggunaan ultrasound therapy tidak dianjurkan pada sejumlah kondisi, seperti misalnya sedang hamil. Untuk memastikan apakah terapi ultrasound dapat dijadikan salah satu penanganan bagi kondisi yang diderita, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
Prosedur Terapi Ultrasound untuk Fisioterapi
Sebelum menjalani terapi ultrasound, dokter akan terlebih dahulu memeriksa kondisi umum pasien, misalnya apakah sedang hamil atau tidak, serta apakah ada penyakit penyerta lainnya. Jika kondisi pasien dinyatakan aman untuk terapi ultrasound, dokter akan merencanakan lokasi terapi ultrasound di sekitar area yang cedera atau terganggu.
Pada lokasi ultrasound, dokter akan memeriksa kulit pasien untuk mengetahui apakah terdapat luka bakar, luka yang belum sembuh, atau infeksi. Jika kondisi kulit pasien dalam keadaan baik, dokter dapat mengoleskan gel atau krim hipoalergenik pada kulit di bagian tubuh tersebut.
Tujuan pengolesan gel adalah untuk membantu mendistribusikan energi gelombang suara ke dalam jaringan tubuh pasien, serta mencegah transduser (alat yang memancarkan gelombang suara) menjadi terlalu panas.
Selama menjalani perawatan ini, dokter akan terus menggerakkan transduser di area tubuh yang bermasalah. Durasi ultrasound therapy bisa bervariasi, tergantung pada kebutuhan dan kondisi pasien. Namun, terapi ini biasanya berlangsung selama 5–10 menit.
Risiko Terapi Ultrasound
Pada dasarnya, ultrasound therapy tergolong prosedur yang aman dilakukan. Terapi ini memiliki risiko yang cenderung rendah untuk menimbulkan efek samping atau komplikasi. Namun, paparan transduser di area kulit yang sama dalam waktu lama dapat menimbulkan luka bakar. Karena itu, selama prosedur berlangsung, dokter biasanya akan memastikan bahwa transduser bergerak secara terus-menerus ketika bersentuhan dengan kulit.
Penting untuk diketahui bahwa prosedur terapi ultrasound akan direkomendasikan bagi pasien setelah diagnosis dikonfirmasi. Dokter akan terlebih dahulu mendiskusikan dan mempertimbangkan dengan seluruh tim medis terkait kondisi pasien, untuk memastikan pasien telah memenuhi persyaratan dalam menjalani terapi ini.
Oleh karena itu, jika memiliki gejala atau keluhan kondisi medis yang berkaitan dengan cedera, kejang otot, nyeri punggung, nyeri leher, dan lain sebagainya, Anda dapat langsung mengunjungi Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi di Siloam Hospitals terdekat untuk mendapatkan evaluasi, diagnosis, serta saran perawatan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Lebih lanjut, Anda juga dapat mengunjungi Siloam Hospitals Mampang sebagai pusat unggulan penanganan berbagai macam masalah kesehatan yang berkaitan dengan gangguan tulang, jaringan ikat, dan sendi di Siloam Hospitals Group.
Sebagai informasi, setiap tahapan pemeriksaan dan metode pengobatan yang Anda jalani terkait gangguan tulang, jaringan ikat, dan sendi dapat berbeda bergantung pada fasilitas kesehatan masing-masing rumah sakit. Tenaga medis profesional akan menentukan tahapan pemeriksaan dan pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi medis setiap pasien.
Anda bisa menggunakan aplikasi MySiloam untuk melihat jadwal praktik dokter, membuat janji temu dengan dokter terkait, serta memantau hasil pemeriksaan kesehatan secara online. Mari unduh aplikasi MySiloam sekarang untuk menikmati berbagai fitur yang memudahkan perjalanan kesehatan Anda.