Sulfasalazin

Sulfasalazin atau sulfasalazine adalah obat antiradang atau antiinflamasi golongan asam aminosalisilat yang digunakan untuk mengatasi radang pada saluran cerna terutama usus. Obat ini termasuk obat keras yang hanya dapat diberikan dengan resep dokter.

Sulfasalazin digunakan pada penyakit ulcerative colitis (peradangan pada usus besar dan rektum/dubur). Sulfasalazin bekerja dengan mengurangi pembengkakan pada saluran pencernaan. 

Sulfasalazin juga digunakan untuk pengobatan rheumatoid arthritis (peradangan pada sendi) yang bekerja dengan mengurangi rasa nyeri, kekakuan, dan pembengkakan pada sendi. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk artritis idiopatik juvenil (artritis yang menyerang anak-anak berusia di bawah 16 tahun). Sulfasalazin dapat digunakan untuk kondisi lainnya sesuai dengan rekomendasi dokter.

Sulfasalazin tersedia dalam bentuk sediaan tablet salut enterik dan kaplet salut enterik. Penggunaan sulfasalazin ditentukan berdasarkan kondisi, usia, dan berat badan pasien. 

Sulfasalazin dapat diminum bersama dengan makanan atau setelah makan, pada waktu yang sama setiap harinya. Usahakan agar tidak ada jeda lebih dari 8 jam antara dosis, bahkan di malam hari. Telan sulfasalazin tablet atau kaplet secara utuh, tanpa dihancurkan atau dikunyah. 

Ikuti aturan minum obat sesuai petunjuk dokter yang tertera pada label resep dengan teliti. Jika merasa petunjuk atau aturan pakai kurang jelas, minta dokter atau apoteker untuk menjelaskannya secara lengkap. Selalu beritahukan dokter atau apoteker Anda bila Anda sedang hamil atau menyusui.

Bila Anda lupa minum obat, segera minum ketika ingat. Jika sudah mendekati waktu minum obat selanjutnya, lewati dosis sebelumnya dan lanjutkan minum obat sesuai dengan jadwal. Jangan menggandakan dosis obat dalam kondisi apa pun.

Sebelum mengonsumsi obat sulfasalazin, sampaikan ke dokter atau apoteker apabila Anda memiliki beberapa kondisi di bawah ini. 

• Memiliki riwayat alergi terhadap sulfasalazin atau obat golongan salisilat atau sulfonamid, seperti aspirin.

• Memiliki riwayat penyumbatan usus atau penyumbatan saluran kemih.

• Memiliki riwayat porfiria (kelainan enzim genetik yang memengaruhi kulit atau sistem saraf). 

Sulfasalazin dapat menimbulkan risiko efek samping. Konsultasikan kepada dokter bila Anda mengalami efek samping akibat sulfasalazin seperti berikut. 

• Gangguan sistem saraf: Pusing.

• Gangguan sistem pencernaan: Diare, mual, muntah, atau sakit perut ringan.

Beberapa efek samping yang ditimbulkan sulfasalazin mungkin membutuhkan pertolongan medis yang segera. Jika Anda mengalami gejala di bawah ini, segera hubungi dokter. 

• Reaksi alergi: Gatal-gatal, ruam, dada sesak, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada area wajah, tangan, mulut, atau tenggorokan.

• Gangguan kulit: Sindrom Stevens-Johnson dengan gejala berupa ruam dengan kulit yang mengelupas, melepuh, atau merah.

• Gangguan sistem pencernaan: Diare disertai darah, kram perut parah, dan sakit perut.

• Gangguan kardiovaskular: Nyeri dada dan detak jantung cepat, lambat, atau berdentum.

• Gangguan fungsi hati: Urine gelap dan mata atau kulit menjadi kekuningan. 

• Gangguan fungsi ginjal: Perubahan volume atau frekuensi buang air kecil, nyeri atau kesulitan buang air kecil, dan nyeri pada punggung bagian bawah atau samping.

• Gangguan lain: Perdarahan, memar, atau kelemahan yang tidak biasa.

Jika terdapat efek samping lain yang tak kunjung membaik selama mengonsumsi obat ini, segera hubungi dokter.

Beberapa obat-obatan dapat memengaruhi cara kerja sulfasalazin. Beri tahu dokter Anda bila Anda menggunakan obat-obatan di bawah ini selama mengonsumsi sulfasalazin. 

• Obat radang: Ketorolak, asam mefenamat, selekoksib, piroksikam, dan ibuprofen.

• Obat kanker: Metotreksat.

• Obat gangguan sistem peredaran darah: Eltrombopag.

• Antirematik: Leflunomide.

• Anti tuberkulosis: Pretomanid.

• Antijamur: Itrakonazol.

• Imunosupresan: Azatioprin. 

• Diuretik: Furosemida.

• Antibiotik: Amoksisilin, 

• Antidiare: Bismuth subsalisilat.

Daftar obat ini belum mencakup semua obat yang mungkin berinteraksi dengan sulfasalazin. Beri tahu dokter atau apoteker Anda, jika Anda mengonsumsi obat lain, termasuk obat herbal seperti obat tradisional Tiongkok (traditional Chinese medicine), suplemen, dan obat yang Anda beli tanpa resep dokter lainnya.

Selain obat-obatan, beberapa makanan atau minuman juga dapat memengaruhi cara kerja sulfasalazin. Hindari mengonsumsi alkohol saat menggunakan obat sulfasalazin.